Tanya Jawab Sang Profesor dan Mahasiswanya
Profesor :
Wahai
para mahasiswaku marilah perkuliahan ini
kita dengan berdoa menurut agama masing-masing. Sekarang saatnya kalian boleh
mengajukan pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan filsafat, silahkan.
Mahasiswa :
Menurut
saya hakekat suatu hal tidaklah dapat dipahami sepenuhnya, semakin kita lihat
lagi semakin hal tersebut semakin akan timbul pertanyaan baru Mahasiswa baru aliran filsafat apakah yang saya
anut.
Profesor :
Itu
filsafat aliran realisme tokohnya Aristoteles, sebaliknya adalah aliran idealism dengan
tokohya Plato
Mahasiswa :
Apakah setiap cabang ilmu mempunyai
filsafatnya masing-masing
Profesor :
Tentu,
jangankan ilmu setiap yang ada atau yang mungkin ada mempunyai filsafatnya
masing-masing karena filsafat itu penjelasan, setiap yang ada dan yang mungkin
ada itu perlu penjelasan. Penjelasanmu itu adalah filsafatmu.
Mahasiswa :
Siapakah
filsof yang matematikawan apa kontri businya dalam perkembangan
metematika
Profesor :
Banyak
filsof yang sekaligus matematikawan seperti Pythagoras, ketika itu angka mengatur dunia sebagai agama yang mengajak
kebaikan, kalau sekarang dapat dianggap sebagai aliran sesat karena tidak
sesuai dengan ruang dan waktu. Berfilsafat itu sangat berbahaya kalau tidak
sesuai ruang dan waktu harus sopan terhadap ruang dan waktu .
Mahasiswa :
Manakah
yang lebih dulu mana mendalami matematika atau filsafat
Profesor :
Filsafat
dapat dimulai dari manapun maupun kapanpun, oleh siapapun dan dari manapun karena filsafat itu penjelasan, banyak orang
yang mengaku anti berfilsafat padahal sebenarnya dia sedang berfilsafat karena
sedang menjelaskan anti filsafat dan tidak menyadari ruginya seperti apa. Jika
nada anak kecil bertanya mengapa itu filsafat, dalam pengertian material, saya
belajar matematika sehat-sehat saja, dia hanya tidak menyadari. Matematika
dalam pengertian material berapa meja ini panjangnya.
Mahasiswa :
Manusia
kadang berubah sifat. Bagai mana karakter manusia itu terbentuk
Profesor :
Manusia
terbentuk sesuai prinsip hermentika, terjemah dan diterjemahkan dan
menterjemahkan
Mahasiswa:
Suatu
keputusan kadang menyakitkan tetapi untuk kebaikan, misalnya perusahaan
Profesor :
Perlu
terjemah dan menterjemahkan dan didalamnya perlu berkomunikasi, sakit hati dengan sakit hati perlu mohon pertolongan
Tuhan, sakit hati itu godaan setan. Kalau saya mersa mampu dan mampu itu adalah
kesombongan, perlu hanya memohon dan memohon pertolongan pada tuhan dari sakit hati juga dari rasa khawatir.
Melangkah 1 kali dalam berfilsafat perlu doa 10 kali melangkah berdoa agar tidak
merusak keyakinan yang sudah ada.
Mahasiswa :
Sejauh
mana keobyektifan dalam berfilsafat
Profesor
:
Kalau
saya menhambil keobyektifan dalam berfilsafat, seperti mengambil jeli dalam
cairan, karena obyektif adalah metode filsafat bukan filsafat kalau tidak dapat
menampung yang ada maupun yang mungkin ada. Memetakan dangan fungsi isomorfisma,
trasformasi dari obyek yang satu dengan yang lainnya. Contoh ibukota Negara
Jakarta, persis obyektif dari pikiran saya. Obyektif itu mencari kesamaan atau
standar yang juga bertingkat – tingkat
Mahasiswa;
Apa
hubungan ada, pengada dan mengada.
Profesor
:
Ada
pengertian awam, ada penjual bakso, dalam filsafat ada komponen professor kalau
belum pengukuhan belum mengada, sesudah dikukuhkan menjadi pengada, ada
kegiatannya. Ada pengada saling dinamis. Barang siapa mengaku ada tetapi tidak
ada mengada maka terancam keberadaanya. Rene de Crates berkata saya ada karena
saya berpikir. Tunjukkan pengadanya agar tidak terancam keberdaanya.
Kadang-kadangkita mengeliminasi keberadaan siswa.
Mahasiswa ;
Bagaimana
cara mencapai kebahagiaan sesungguhya
Profesor :
Kebahagiaan
berdemensi, jika 100% tidak ada manusia ditakdirkan untuk tidak sempurna. Bahagia jika mendapat rahmad
dan hidayahnya, sudah itu saja.Di dalam beribadah ada tata tacaranya. Etpitimologinya
sunatulloh, ada hakekeat ada nilai, ada yang bahagia melihat botol bir, melihat
wanita cantik, secara spiritual berdemensi tidak lulus berdemensi, eyang subur
kodrat jadi istrinya
Mahasiswa :
Apa
yang dimaksud elegy hati yang bersihakan
berkembang sesuuai ruang dan waktunya.
Profesor :
Setiap
saat manusia itu berkembang sangat dinamis
tidak stagnan,itulah kodrat manusia itu jangan pernah selesai membersihkan hatinya
saya tadi pagi soal sangat hebat. Tiada
banding dan sudah perlu subuh lagi. Tidak bias seperti dalam filsafat iman
taqwa harus di ulang-ulang. Iman dan taqwamu belum selesai
Mahasiswa :
Saya
kesulitan dengan pemilihan kata-kata bapak mungkin tidak terbiasa kata itu
Profesor:
Dibiasakan
membaca elegy-elegi karena elegy itu bahasanya
analog elegi tidak herarkis saling menjelaskan dan ketika membaca elegy
itu sudah berfilsafat
Mahasiswa :
Hubungan
antara filsafat dan ilmu pengetahuan
Profesor :
Ada
ilmu pengetahuan ada pengetahuan. Ilmu pengetahuan disusun berdasarkan
pengetahuan- pengetahuan yang memenuhi kriteria. Jangankan ilmu pengetahuan
sedangkan pengetahuan saja mempunyai
obyek dan metode. Ada pengetahuan filsafat
ada pengetahuan matematika, obyek filsafat yang ada dan yang mungkin ada,
metodenya macam-macam ada hermestika, epistomologi obyek pengetahuan adalah
konsep yang mempunyai wadah dan isinya, setiaap yang dipikirkan pasti ada wadah dan
isinya. Pengetahuan dapat menghasilkan filsafat, dan filsafat dapt menghasilkan
pengetahuan, dari sejarah dimulai dari pengetahuan lebih dulu missal orang
metode mencari batas wilayah yang terkena banjir orang mesopotania, Babilonia,
Mesir Kuno. Mereka punya pem Dari
pengetahuan-pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan disusun
setelah mempunyai sistematika ada
obyek-metode dan tujuanya. Filsafat merefleksikan pengetahuan. Jika sudah
sampai ontology akhirnya menuju ke motif dan di atas motif power. ujian
nasional sejauh mana ujian nasional
tergantung siapa yang berkuasa UN merupakan buah kapitalis dan generasi muda jadi korban yang menang
yang berkuasa.
Mahasiswa :
Mohon
penjelasan transeden arti dan maknanya.
Profesor :
Trasenden itu biao di luar pikiran, telepon
para dewa bersifat transenden tidak
mengerti dari mana , secara filsafat transenden itu dimensi yang lebih atas,
kita semua transenden terhadap kucing ,
makluk gaib transenden. Preman material trasendenya para jendral di Jakarta,
aksioma juga transenden. Para pejabat bersifat trandensi
Mahasiswa :
Artikel
yang ditulis menggambarkan jiwa yang berkecamuk pada diri penulis pada arti
hidup
Profesor :
Tulisan
elegy bersifat rerbuka/ open endid, bebas menafsirkan termasuk diri penulis,
solusinya baca-baca dan baca. Tidak ada alasan takut sesat
Pertayaan :
Proyek
surga dalam eligi bapak sangat menarik, apakah
sudah melaksanakan ?
Profesor :
Semua
elegy ditujukan pada diri sendiri, kalau ada manfaatnya silakan saja. berusaha
melaksanakan kalau tidak melaksanakan berdosa saya. Ada jarak antara tulisan
dan perbuatan, filsafat lebih cepat dari cahaya. Agar tidak kawatir satu
langkah berfilsafat sepuluh kali dalam doa. Spiritual itu bersifat transenden.
Mahasiswa :
Bagaimana
menggapai khusuk walau ramai.
Profesor :
Dalam
keadaan apapun pandangan spiritual berdoa setiap itu saat menyebut nama Tuhan,
karena jaminanya surga jika mati menyebut nama Tuhan, setiap naik motor,
ceramah. Dalam tidurpun berdoa Jadi harus kontinu tidak diskrit. Perlu latihan
sejak kecil . sudah tua pun tidak apa-apa tetapi harus kontinu, belajarpun
harus kontinu. Belajar filsafat juga
harus kontinu tidak hanya rabu sore
Mahasiswa
:
Peningkatan
mutu pembelajaran matematika yang mampu mendorong iptek
Profesor :
Bacalah
pidato saya semua ada di situ, sudah terjawab semua, silahkan difoto copy dan
dibaca
Mahasiswa :
Filsafat cenderung untuk cara berpikir yang
bertingkat sepertinya tidak dapat langsung diterima satu saat tapi saya akan berusaha.
Profesor :
Jika
ibu belajar agama bagaimana dari hayat sampai akhir masih belajar agama, apakah sudah merasa sholat
sudah 100% tapi harus belajar sholat
sepanjang hayat. Demikian juga dalam
belajar filsafat harus terus menerus tidak hanya satu paket dikasih modul terus
ujian dapat A bukan seperti itu seperti itulah penddikan kita gagal. Ini proses
saya membaca pikiran ibu tidak harus menerima tetapi membangun sesuai dengan
kemapuan ibu.
Mahasiswa :
\Mohon
dijelaskan tentang segala macam urusan dunia ketika dia masih di dunia tidak
terbebas dari hukum kontradiksi
Profesor :
Ketika
di dunia tidak terlepas dari hukum
kontradiksi karena didunia tidak mungkin terlbebas dari ruang dan waktu, Tidak
ada waktu yang sama, waktu terus berjalan maka aku tidak sama dengan aku karena
apa waktunya yang berbeda.Maka aku tidak sama dengan aku. Matematika yang
ditulis salah semua matematika hanya benar ketika masih dipikirkan. Begitu
diomomogkan salah semua, karena terikat ruang dan waktu. Maka hanya tuhan yang
tidak terikat ruang dan waktu. Tetapi justru terikat ruang dan waktu maka
selalu kontradiksi, maka tiadalah orang yang sama dengan namanya, kecuali Tuhan
sendiri. Intuisi Menurut Browr Two one enes
dua dalam kesatuan. Ketika kupandang engkau masih ada yang pandang
kiri sedikit.
Mahasiswa :
Mohon
dijelaskan obyek filsafat yang ada dan mungkin ada
Profesor :
Iya
kan, Yang sudah diketahui itu ada, kalau
masih belum diketahui itu mungkin ada
Mahasiswa :
Sejauh
mana bapak memahami elegy fatalism, eksistensism, Intuisiisme, deduktifime karea
saya kesulitan memahami.
Profesor :
Salah
satu cara memahami filsafat dengan fenomenologi dari Huser dengan idealisasi
dan abtraksi, dengan abstraksi saya bias menulis dunia dengan dengan satu kata,
indah, heboh dan lain-lain. Fatalism kalau dari satu kata yaitu Takdir abstraksi
orang yang percaya berdasar pengalaman. Kaum Vitalisme 100% percaya pada iktiar dan tidak percaya pada
Tuhan. Nasibmu ditentukan dirimu
sendiri. PR gambarkan pendidkan dengan satu kata. Marilah kita tutup dengan berdoa
menurut agama dan kepecayaan kita masing-masing..